Ketika
aku mulai ringkih, dan merindukan bulan,
.aku
terkikik sendiri, menertawai keanehan gerak tingkahku.
.hendak
menghibur?
Bukan!Jelas
bukan!
.sedikit
saja kasih sayang suci, tulus dan murni,
.setetes
tinta yg bertahta mutiara, bahkan permata,
.ukir
kembali kenangan yg menyenangkan, bahkan ketika jatuh dan kau tak peduli.
.sedang
ketika kau butuhkan belati untuk pertahanan, aku beri yg terbaik,
.mengecewakan
ketika belati itu justru untuk menikamku diam,
.hanya
tersenyum ku dalam tawa, ketika belati itu mulai menyayat membiarkan darah
cintaku mengalir. .
.rela
aku mendengar tawa kebahagiaanmu, tanpa adanya diriku disana, terkecuali sebuah
belati berlumur merah pekat cairan amis kehidupanku. .
.ketika
ku tersulut ketakutan dan kesepian, bolehkah aku bertanya, adakah keadilan
untuku kelak?
Terujung..
aku
hanya bisa kembali pada sang pembawa hidup..
mengharap
kebijakanNya membuat senyum baru..
meski
dunia dan hati berlain tempat.
26 november 2013, selasa 10.08 am